BAB 1 DEPRESIASI DAN PAJAK PENDAPATAN
PENGANTAR
Depresiasi adalah
penurunan nilai fisik barang dengan berlalunya waktu dan penggunaan. Lebih
spesifik lagi, depresiasi adalah konsep akuntansi yang menentukan
suatu deduksi tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak, dengan demikian efek
waktu dan pengguaan atas nilai aset dapat direfleksikan didalam laporan
keuangan perusahaan. Deduksi depresiasi bertujuan untuk menyesuaikan nilai
tahunan yang digunakan oleh suatu aset dalam proses produksi dari pendapatan
berdasarkan umur ekonomis aktual aset. Depresiasi merupakan biaya non-kas yang
mempengaruhi pendapatan pajak.
Pajak telah dibayarkan
sejak permulaan peradaban. Yang menarik lagi, di Amerika Serikat pajak
pendapatan federal belum ada sampai 13 maret 1913, ketika Kongres menetapkan
Sixteenth Amandement ke dalam Konsultasi. Kebanyakan organisasi
mempertimbangkan efek dari pendapatan pajak atas.
1.1
KONSEP DAN TERMINOLOGI
DEPRESIASI
Depresiasi atau
penysutan dalam akutansi adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan
dari suatu asset selama umur manfaatnya. Penerapan depresiasi akan memengaruhi laporan
kekeuangan, termasuk penghasilan kena pajak suatu perusahaan. Namun ada juga
yang berpendapat Depresiasi adalah
penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu dan penggunaannya.
Dalam konsep akuntansi,
depresiasi adalah pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak sehingga
pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat terwakili dalam laporan
keuangan suatu perusahaan. Depresiasi adalah biaya non-kas yang berpengaruh
terhadap pajak pendapatan.
Properti
yang dapat didepresiasi harus memenuhi ketentuan berikut :
1. Harus digunakan dalam usaha atau dipertahankan
untuk menghasilkan pendapatan.
2. Harus mempunyai umur manfaat
3. Merupakan sesuatu yang digunakan sampai habis, mengalami peluruhan/ kehancuran, usang, atau mengalami pengurangan nilai dari nilai asalnya.
4. Bukan inventaris, persediaan atau stok penjualan, atau properti investasi.
2. Harus mempunyai umur manfaat
3. Merupakan sesuatu yang digunakan sampai habis, mengalami peluruhan/ kehancuran, usang, atau mengalami pengurangan nilai dari nilai asalnya.
4. Bukan inventaris, persediaan atau stok penjualan, atau properti investasi.
Properti
yang dapat didepresiasi dikelompokkan menjadi :
Nyata
(tangible) :
Istilah Nyata itu adalah dapat dilihat atau
dipegang. Terdiri dari properti personal (personal property) seperti
mesin-mesin, kendaraan, peralatan, furnitur dan item-item yang sejenis; dan
properti riil (real property) seperti tanah dan segala sesuatu yang dikeluarkan
dari atau tumbuh atau berdiri di atas tanah tersebut.
Tidak
nyata (intangible) :
Properti personal
seperti hak cipta, paten atau franchise. Metode yang paling mudah dan paling
sering digunakan untuk menghitung penyusutan adalah metode penyusutan garis
lurus (straight-line depreciation). Akan tetapi selain itu, adapula metode
perhitungan lain yang bias digunakan, seperti metode penyusutan dipercepat,
penyusutan jumlah angka tahun dan saldo menurun ganda. Secara sederhana
depresiasi adalah penurunan nilai suatu benda karena kadar atau lama
pemakaiannya. Secara umum depresiasi dibagi menjadi 2 yaitu :
a.
Depresiasi fisik
b.
Depresiasi fungsional
Depresiasi
fisik
Depresiasi fisik disebabkan karena
berkurangnya kemampuan fisik dalam suatu alat dalam memberikan hasil. Hal ini
menyebabkan biaya operasi dan dan pemeliharaaan meningkat dan hasil keluarannya
menurun sedangkan.
Contoh
depresiasi fisik
Mobil yang semakin tua
harga biasanya semakin menurun karena kemampuan
jelajahnya yang semakin menurun.
Depresiasi
fungsional
Depresiasi fungsional adalah suatu
penurunan nilai yang disebabkan oleh berkurangnya permintaan terhadap fungsi
dan alat tersebut.
Contoh
depresiasi fungsional
Computer pentium
menurun, karena munculnya komputer core 2 duo yang mempunyai kemampuan yang
lebih tinggi
1.2
METODE DEPRESIASI KLASIK
Pada bagian ini menggambarkan dan mengilustrasikan
metode garis lurus, keseimbangan menurun, dan jumlah-angka-tahun dari kalkulasi
deduksi depresiasi. Metode ini digunakan secara terus
menerus, langsung dan tidak langsung, untuk mendepresiasi barang. Lalu akan
dibahas tentang unit-unit metode produksi.
1. Metode
garis lurus (Straight Line, SL)
Depresiasi garis lurus
merupakan metode depresiasi yang sederhana. Metode ini mengasumsikan bawa suatu
jumlah tetap yang didepresiasi setiap tahunnya atas umur depresiasi (efektif) aset.
Persamaan yang digunakan;
untuk 1 ≤ k ≤ N ………. ( persamaan 2)
BVk = B –
………. (persamaan 3)
………. (persamaan 3)
SVN = Estimasi nilai sisa pada akhir tahun N
dk = Kumulatif defreasiasi sepanjang tahun k
N = umur depresiasi aset dalam tahun
B = harga beli dari aset (Cost basis), termasuk
penyesuaian yang diizinkan
BVk = nilai buku pada akhir tahun k
2. Metode
keseimbangan menurun (Declining Balance, DB)
Terkadang, metode ini
sering disebut sebagai metode prestase tetap (Constant Percentage Method) atau
rumus matheson (Matheson formula), mengansumsikan bahwa depresiasi biaya
tahunan merupakan persentase tetap dari BV pada permulaan tahun.
3. Metode jumlah-angka-tahun (Sum of the Years Digits, SYD)
Angka-angka yang
berkaitan dengan angka untuk setiap umur tahun yang diizinkan berada pada
urutan pertama dalam urutan yang terbalik. Kemudian, jumlah dari angka-angka
ini ditentukan. Faktor depresiasi untuk setiap tahunmerupakan angka dari daftar
urutan terbalik untuk tahun tersebut dibagi dengan jumlah angkanya. Sebagai
contoh, untuk barang yang mempunyai umur depresiasi (efektif) lima tahun,
faktor depresiasi SYD-nya adalah sebagai berikut.
Tahun
|
Angka Tahun dalam Urutan Terbalik
(digits)
|
Faktor Depresiasi SYD
|
1
|
5
|
5/15
|
2
|
4
|
4/15
|
3
|
3
|
3/15
|
4
|
2
|
2/15
|
5
|
1
|
1/15
|
Jumlah Angka
|
15
|
Depresiasi untuk setiap tahun adalah hasil dari
faktor depresiasi SYD untuk tahun tersebut dan selisih antara Cost
Basis (B) dan estmasi akhir SV.
1.3 MARCS
Metode ini (MACRS)
diciptakan oleh TRA 86 dan sekarang menjadi metode utama untuk menghitung
deduksi depresiasi barang dalam proyek-proyek teknik. MACRS berlaku untuk
kebanyakan barang tangibleyang dapat didepresiasi dalam penggunaannya
setelah 31 Desember 1986. Contoh dari aset yang tidak dapat didepresikan
berdasarkan MACRS adalah barang yang anda pilih untuk tidak dimasukkan karena
untuk mendepresiasinya dengan metode yang tidak didasarkan pada bentuk tahun
(metode produksi unit) dan barang intangible. MACRS terdiri dari dua sistem
untuk menghitung deduksi depresiasi. Sistem utamanya disebut General Depreciation
system (GDS) dan sistem kedua disebut Alternative Depreciation
System (ADS).
Apabila aset
didepresiasi dengan menggunakan MACRS, informasi berikut ini diperlukan sebelum
deduksi depresiasi dihitung:
- · Cost basis (B)
- · Tanggal barang tersebut digunakan
- · Kelas barang dan pemulihan
- · Menggunakan metode depresiasi MACRS (GDS atau ADS)
- · Konversi waktu yang digunakan (setengah tahun)
1.4 DEPLESI
Deplesi adalah kata
lain penyusutan yang terjadi pada sesuatu benda yang bersifat alami dan tidak
dapat diperbaharui. Deplesi merupakan salah satu istilah ekonomi geografi yang
digunakandalam dunia pertambangan untuk menyatakan penyusutan pada sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui, seperti misalnya bijih besi, hasil tambang,
kayu hutan dsbnya.
Definisi
Deplesi
Deplesi terkadang juga
digunakan dalam ilmu biologi sebagai penganti istilah penyusutan, berkurangnya
jumlah suatu senyawa organik yang terjadi dalam sel. Kata deplesi digunakan
jika penyusutan yang terjadi tidak bersifat merugikan tetapi mempunyai manfaat
bagi bagian-bagian yang menerima hasil dari penyusutan tersebut.
Dalam ilmu akuntansi
yang merupakan bagian ilmu yang paling banyak menggunakan istilah deplesi,
deplesi diartikan sebagai alokasi biaya yang diperolehan sumber-sumber
alam ke periode-periode yang menerima manfaat dari sumber itu. Biaya deplesi
dihitung dengan metode satuan produksi yang berarti bahwa biaya deplesi
merupakan fungsi jumlah satuan yang dieksploitasi selama satu periode. Dalam
ini hal yang di eksploitasi adala sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui. Karena pengelolaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
berhubungan erat dengan sektor pertambangan, maka bisa dikatakan bahwa kata deplesi selalunya
pasti merujuk pada perhitungan akuntansi pertambangan yang beerkaitan dengan
hasil residu, tafsiran perolehan, dll.
1.5 PROSEDUR UMUM PERHITUNGAN
BEFORE DAN AFTER TAX
Metode yang digunakan:
Pay Back Period= (Nilai Investasi/Proceed) x 1 taun
Proceed = analisa kas masuk = EAT + tax
Rate of Return = ROR = (EAT / Nilai Investasi) x 100%
EAT = Earning After Tax (Pendapatan setelah pajak)
Oleh karena harus mencari EAT, maka harus ditentukan depresiasi/penyusutan.
Depresiasi adalah sebuah tabungan atau pengeluaran yang dilakukan
perusahaan agar pada saat investasi tersebut habis UE (umur ekonomis)-nya dapat
membeli kembali.
Cara Menentukan Depresiasi/Penyusutan per Tahun
1. Investasi tersebut ditentukan/diestimasi UE & UT (umur teknis).
Misal: beli mesin seharga Rp 18.000.000,- diestimasikan mempunyai UE 10 tahun
dan UT 13 tahun. Mesin tersebut mempunyai
nilai sisa (Salvage Value/Book Value)
Rp 5.000.000,-.
2. Penentuan besarnya depresiasi/penyusutan :
a. Straight Line Methode
HM = Harga Mesin, NS = Nilai Sisa
b. Sum of The Years Digit Methode

Sum of The Years Digit = 1+2+3+…+10 = 55
EBIT = Earning Before Interest and Tax
Contoh :


Break Event Analysis
Keputusan didasarkan pada
Break Event Point (BEP), yaitu suatu titik di mana terjadi modal yang digunakan
telah kembali namun belum memperoleh laba, dengan kata lain impas.
Dalam Break Even Point ini,
biaya-biaya yang diperhitungkan adalah:
Biaya
tetap, yaitu biaya yang tidak berfluktuasi dengan tingkat
produksi atau penjualan, artinya biaya yang dalam batas tingkat produksi
tertentu jumlahnya tetap atau tidak berubah apabila tingkat produksi berubah
(Muslich, 2003).
Biaya
variabel, yaitu biaya yang berfluktuasi secara langsung dengan
tingkat produksi atau penjualan, dengan kata lain biaya yang jumlahnya berubah
secara langsung dengan tingkat produksi.
Total
biaya variabel, yaitu seluruh biaya
variabel yang telah digunakan. Rumus yang digunakan : TVc = Vc x Q
Biaya
total, yaitu akumulasi dari seluruh diaya yang digunakan,
termasuk di dalamnya biaya total dan biaya variabel. Adapun rumus yang
digunakan untuk menghitung biaya total adalah TC = (Fc + Vc)
Selain biaya-biaya di atas
diperhitungkan juga total pendapatan atau total Revenue, yang dapat diketahui
dengan rumus : TR = P/u x Q.
P/u adalah harga jual produk per unit.
Rumus-rumus Break Even :

Usaha penerbit tabloid Genie:
Biaya tetap = $100
Biaya Variabel = $15/100 eks
Harga = $25/100 eks
Pertanyaan :
1. Berapa harus diproduksi
tabloid tersebut agar posisi perusahaan BE (gambar)?
2. Jika perusahaan ingin untung
$15, berapa eksamplar harus dijual?
Jawab:
1.6 EFEK SETELAH PAJAK DARI NILAI DEPRESIASI
Pendapatan dari
investasi atas sumber daya alam tertentu bertujuan untuk membuat nilai
deplesiasi sebelum pajak pendapatan. Dalam kondisi tertentu, khususnya bila
pembayaran pajak berada dalam kelompok dengan pajak pendapatan yang cukup
tinggi, penentuan penyusutan atau deplesiasi dalam undang-undang pajak dapat
memberikan keunggulan ekonomis yang patut dipertimbangkan
Nilai penyusutan yang
dapat dideduksi dalam tahun yang diberikan mungkin berdasarkan pada persentase
tetap dari pendapatan kotor (15% untuk sumur geothermal), ditunjukan bahwa
deduksi tidak melampaui 50% (100% untuk barang minyak dan gas) dari pendapatan
bersih sebelum deduksi.
REFERENSI
:
Komentar
Posting Komentar