KETAHANAN NASIONAL
Pendidikan
Kewarganegaraan
Dosen
: Junaedi Abdillah
Fuad
Tegar Samba Wicaksono
12417448
2IB04
UNIVERSITAS
GUNADARMA
ATA
2018/2019
TEKNIK
ELEKTRO
BAB
I
KETAHANAN
NASIONAL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketahanan Nasional Terbentuknya negara Indonesia dilator
belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah sejak lama Indonesia
menjadi incaran banyak Negara atau bangsa lain, karena potensinya yang besar
dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak.
Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari
dalam.Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI,
ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik
sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu komitmen
bersama untuk tegaknya Negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran
bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada
lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dalam menciptakan
suasana damai.
Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan
ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa.Tetapi bangsa Indonesia
mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan
mampu menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis.
Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa
Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi ,
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional, dalam menggapai dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar dan dari dalam untuk menjamin
identitas, integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan
mencapai tujuan nasional.
Konsepsi
ketahanan nasional adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui
pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi
dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan
UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional
merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan
kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan
bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi
sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah, dan jasmaniah. Sedangkan
keamanan ialah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap
ancaman dari luar maupun dalam.
B. Tujuan Penyusunan Makalah
Ketahanan Nasional Tujuan Pertahanan Negara Adalah Untuk
Menjaga Dan Melindungi Kedaulatan Negara, Keutuhan Wilayah NKRI Dan Keselamatan
Segenap Bangsa Dari Segala Bentuk Ancaman.
Pentingnya
mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dan dalam mencapai tujuan nasional.
Seluruh warganegara suata Bangsa harus mempunyai kesadaran bahwa pentingnya hal
tersebut. Di harapkan dengan penulisan makalah ini pembaca dapat :
a.
Menumbuhkan rasa cinta tanah
air,
b.
Memiliki kesadaran tentang
pentingnya mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan,
kemerdekaan,
c.
Mempunyai keinginan untuk
selalu mencapai atau mewujudkan apa
yang menjadi tujuan nasional,
yang menjadi tujuan nasional,
d.
Menambah wawasan dan ilmu
tentang ketahanan nasional
Semoga setelah pembaca membaca makalah ini apa yang menjadi
tujuan penulisan makalah ini dapat tercapai.
Semoga setelah pembaca membaca makalah ini apa yang menjadi
tujuan penulisan makalah ini dapat tercapai.
e.
Penulisan naskah ketahanan
nasional (tanas) secara obyektif dan
sistematik, bertujuan agar dimengerti dan dimanfaatkan dalam
penyelenggaraan kehidupan nasional suatu bangsa.
C. Rumusan Masalah
sistematik, bertujuan agar dimengerti dan dimanfaatkan dalam
penyelenggaraan kehidupan nasional suatu bangsa.
C. Rumusan Masalah
1. Apa
itu Ketahanan Nasional ?
2. Bagaimana pokok-pokok pikiran dasar
Ketahanan Nasional ?
3. Bagaimana Hakekat Ketahanan Nasional
dan konsepsi
ketahanan Nasional ?
4. Apa
saja sifat-sifat dari Ketahanan Nasional ?
5. Apa
asas-asas Ketahanan Nasional ?
6. Bagaimana
kedudukan dan fungsi dari Ketahanan Nasional ?
7. Apa saja pengaruh aspek ketahanan
nasional dalam kehidupan bernegara ?
8. Bagaimana ancaman dari dalam dan
luar negeri bagi negara Indonesia ?
BAB II
PEMBAHASAN
I.
TUJUAN NASIONAL, FALSAFAH, DAN IDEOLOGI NEGARA.
I.1
Tujuan Nasional
Tujuan Nasional menjadi pokok pikiran dalam Ketahanan
Nasional karena suatu organisasi; apa pun bentuknya, akan selalu berhadapan
dengan masalah-masalah internal dan eksternal dalam proses mencapai tujuan yang
telah ditetapkannya. Demikian pula halnya dengan negara dalam mencapai
tujuannya. Karena itu, perlu ada kesiapan untuk menghadapi masalah-masalah
tersebut.
I.2
Falsafah dan Ideology Negara
Falsafah dan Ideology Negara juga menjadi pokok pikiran. Hal
ini tampak dari makna falsafah dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi sebagai
berikut:
- Alinea pertama menyebutkan:
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu hak segala bangsa dan oleh sebab itu
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.” Maknanya: Kemerdekaan adalah hak asasi
manusia.
- Alinea kedua menyebutkan: “…
dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan
pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil
dan makmur.” Maknanya: adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita).
- Alinea ketiga menyebutkan:
“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh
keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini Kemerdekaannya.” Maknanya: bila Negara
ingin mencapai cita-cita maka kehidupan berbangsa dan bernegara harus
mendapat ridlo Allah yang merupakan dorongan spiritual.
- Alinea keempat menyebutkan: “Kemerdekaan dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan social, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan berdasarkan: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh bagi seluruh rakyat Indonesia.” Alinea ini mempertegas cita-cita yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
I.3 Ideology Negara
Pengertian ideologi diartikan sebagai (guiding of principles) yang
dijadikan dasar atau pemberi arah dan tujuan yang hendak dicapai dalam
melangsungkan dan mengembangkan hidup dan kehidupan nsional suatu bangsa
(negara). Ideologi adalah ilmu pengetahuan tentang dasar atau dapat disamakan
dengan cita-cita. Dengan lain perkataan bahwa ideologi merupakan konsep yang
mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin diperjuangkan
dalam kehidupan nyata (Endang Zaelani Sukaya, 200: 105).
Sesuai dengan kompleksitas kehidupan manusia
maka ideologi menjabarkan diri ke dalam sistem nilai. Sistem nilai adalah
serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan merupakan kebulatan
ajaran dan doktrin.
Faktor yang mempengaruhi ketahananideologi
adalah nilai dan sistem nilai. Ideologi
yang baik harus mampu menampung aspirasi
masyarakat baik secara individu dan makhluk sosial. Agar dapat mencapai
ketahanan nasional di bidang ideologi diperlukan penghayatan dan pengamalan
ideologi secara sungguh-sungguh.
Agar Bangsa Indonesia memiliki ketahanan di bidang ideologi maka Pancasila harus
dijadikan pandangan hidup bangsa, dan diperlukan pengamalan Pancasila secara
obyektif dan sobyektif. Semakin tinggi kesadaran suatu bangsa untuk
melaksanakan ideologi, maka akan semakin tinggi ketahanan di bidang ideologi.
Dalam strategi pembinaan ideologi ada
beberapa prinsip antara lain:
a. Ideologi harus diaktualisasikan
dalam bidang kenegaraan dan oleh WNI.
b. Ideologi sebagai perekat pemersatu
harus ditanamkan pada seluruh WNI.
c. Ideeologi harus dijadikan panglima
bukan sebaliknya (Abdulkadir Besar, l988).
d. Akatualisasi ideologi dikembangkan
ke arah keterbukaan dan kedinamisan.
e. Ideologi Pancasila mengakui
keanekaragaman dalam hidup berbangsa,
dan dijadikan alat menyejaterakan, mempersatukan masyarakat.
f. Kalangan elit eksekutif,
legeslatif, yudikatif, harus mewujudkan cita-cita bangsa dengan melaksanakan
GBHN, mengedepankan kepentingan bangsa.
g. Mensosialisasikan idologi
Pancasila sebagai ideologi humanis, religius, demokratis, nasionalis,
berkeadilan. Proses sosialisasi Pancasila secara obyektif, ilmiah bukan doktriner, dengan
metode sesuai dengan perkembangan jaman.
h. Tumbuhkan sikap positif terhadap warga negara dengan
meningkatkan motivasi untuk mewujukan cita-cita bangsa. Perlunya perbaikan
ekonomi untuk mengakhiri krisis moltidemesional
(Endang Zaelani Sukaya, 2000:
109).
II. PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA, ASAS-ASAS
KETAHANAN NASIONAL.
II.1
Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia.
Ketahanan berasal
dari asal kata “tahan” ; tahan
menderita, tabah kuat,
dapat menguasai diri, tidak kenal menyerah. Ketahanan berarti berbicara
tentang peri hal kuat, keteguhan hati,
atau ketabahan. Jadi Ketahanan
Nasional adalah peri hal kuat, teguh,
dalam rangka kesadaran, sedang pengertian nasional adalah penduduk yang tinggal disuatu
wilayah dan berdaulat. Dengan demikian
istilah ketahanan nasional adalah peri
hal keteguhan hati untuk memperjuangkan
kepentingan nasional.Pengertian Ketahanan Nasional dalam bahasa Inggris yang
mendekati pengertian aslinya adalah national resilience yang mengandung pengertian
dinamis, dibandingkan pengertian resistence
dan endurence.
Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu
bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar dan dalam yang secara langsung dan tidak langsung membahayakan integritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara
serta perjuangan mengejar Tujuan Nasionalnya.
Keadaan atau kondisi selalu berkembang dan keadaan berubah-ubah, oleh
karena itu ketahanan nasional harus
dikembangkan dan dibina agar memandai sesuai dengan perkembangan jaman.
Jika kita mengkaji
Ketahanan nsional secara luas kita akan
mendapatkan tiga “wajah” Ketahanan Nasional, walaupun ada persamaan tetapi ada
perbedaan satu sama lain:
1.
Ketahanan
Nasional sebagai kondisi dinamis
mengacu keadaan “nyata riil” yang ada dalam masyarakat, dapat diamati dengan
pancaindra manusia. Sebagai kondisi dinamis
maka yang menjadi perhatian adalah ATHG disatu pihak dan adanya
keuletan, ketangguhan, untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam mengatasi ancaman.
2.
Ketahanan
nasional sebagai konsepsi pengaturan dan
penyelenggaraan negara diperlukan penataan hubungan antara aspek
kesejahteraan (IPOLEKSOSBUD) dan keamanan (Hankam). Dalam konsepsi pengaturan
ini dirumuskan ciri-ciri dan sifat-sifat ketahanan nasional, serta tujuan
ketahanan nasional.
Ketahanan
Nasional sebagai metode berfikir, ini
berarti suatu pendekatan khas
yang membedakan dengan metode berfikir lainnya. Dalam ilmu pengetahuan dikenal
dengan metode induktif dan deduktif, hal ini juga dalam ketahanan nasional,
dengan suatu tambahan yaitu bahwa seluruh
gatra dipandang sebagai satu kesatuan utuh menyeluruh.
II.2 Asas-Asas
Ketahanan Nasional Dan Sifat Ketahanan Nasional.
II.2.1 Asas-Asas Ketahanan Nasional.
Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari
nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan
Nusantara. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99 –
11).
- Asas kesejahteraan dan keamanan
Kesejahteraan dan keamanan dapa dibedakan tetapi tidak dapat
dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dalamkehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tanpa kesejahteraan dan keamanan,
system kehidupan nasional tidak akan berlangsung. Dalam kehidupan nasional
tingkat kesejahteraan dan keamanan yang dicapai merupakan tolak ukur ketahanan
nasional. Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi
bagi individu maupun masyarakat atau kelompok.
- Asas komprehensif/menyeluruh
terpadu
Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek
kehidupan. Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan
secara selaras, serasi, dan seimbang.
- Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong
royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui
adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam
kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.
II.2.2 Sifat Ketahanan Nasional.
Beberapa sifat ketahanan nasional yang ada mingkin akan kami
jabarkan seperti dibawah ini :
a)
Mandiri
Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri
dan tidak mudah menyerah. Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin suatu
kerjasama. Kerjasama perlu dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan semata-mata
tergantung oleh pihak lain
b)
Dinamis
Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri
dan tidak mudah menyerah. Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin suatu
kerjasama. Kerjasama perlu dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan semata-mata
tergantung oleh pihak lain Artinya tidak tetap, naik turun tergantung situasi
dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strategisnya. Dinamika ini
selalu diorientasikan kemasa depan dan diarahkan pada kondisi yang lebih baik.
c)
Wibawa
Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional yang berlanjut dan
berkesinambungan tetap dalam rangka meningkatkan kekuatan dan kemampuan bangsa.
Dengan ini diharapkan agar bangsa Indonesia mempunyai harga diri dan
diperhatikan oleh bangsa lain sesuai dengan kualitas yang melekat padanya. Atas
dasar pemikiran diatas, maka berlaku logika, semakin tinggi tingkat ketahanan
nasional, maka akan semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai
penyelenggara kehidupan nasional.
d)
Konsultasi
dan kerjasama
Hal ini dimaksudkan adanya saling menghargai dengan
mengandalkan pada moral dan kepribadian bangsa. Hubungan kedua belah pihak
perlu diselenggarakan secara komunikatif sehingga ada keterbukaan dalam melihat
kondisi masing-masing didalam rangka hubungan ini diharapkan tidak ada usaha
mengutamakan konfrontasi serta tidak ada hasrat mengandalkan kekuasaan dan
kekuatan fisik semata.
III. PENGARUH
ASPEK KETAHANAN NASIONAL PADA KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA, KEBERHASILAN
KETAHANAN NASIONAL INDONESIA.
III.1 PENGARUH ASPEK
KETAHANAN NASIONAL PADA KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Ketahanan
Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang
terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung
maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas,
identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam
mewujudkan tujuan perjuangan nasional. Contoh - contoh aspek yang mempengaruhi
ketahanan nasional meliputi :
1.
Pengaruh Aspek
Ideologi
Ideologi adalah sistem nilai yang merupakan kebulatan
ajaran yang memberikan motivasi. Dalam ideologi terkandung konsep dasar tentang
kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa. Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran
pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.
Ideologi-ideologi di dunia antara lain:
a.
Liberalisme
(individualisme)
Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak semua orang (individu) dalam masyarakat (kontrak sosial). Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa terkecuali atas persetujuan dari yang bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak.
b.
Komunisme (class
theory)
Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas
kelas lain. Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh karena
itu kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan
negara dari kaum kapitalis & borjuis.
c.
Paham Agama
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat
spiritual religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama.
Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.
d.
Ideologi
Pancasila
Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi)
dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia.
Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik
kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang dari luar/dalam,
langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi
bangsa dan negara Indonesia.
2.
Pengaruh Aspek
Politik
Politik di indonesia:
Dalam Negeri : Adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong
partisipasi masyarakat dalam satu sistem yang unsur-unsurnya adalah struktur
politik, proses politik, budaya politik dan komunikasi politik.
Luar Negeri : Landasan politik luar negeri adalah pembukaan UUD 1945 yaitu melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dan anti penjajahan karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan.
Politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif.
Bebas berarti Indonesia tidak memihak kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya
tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Dan aktif yang berarti Indonesia dalam
pergaulan internasional tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi
berperan atas dasar cita-citanya.
3.
Pengaruh Aspek
Ekonomi
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara
akan memberi corak terhadap kehidupan perekonomian negara yang besangkutan.
Sistem ekonomi liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka
terhadap pengaruh dari luar, sebaliknya sistem perekonomian sosialis dengan
sifat perencanaan dan pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap
pengaruh dari luar.
Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti
setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan
roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dalam
perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh
pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut
sebagai sistem perekonomian kerakyatan.
4.
Pengaruh Aspek Sosial Budaya
Kebudayaan
diciptakan oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan alam, lingkungan
psikologis, dan lingkungan sejarah.
Dalam setiap kebudayaan daerah
terdapat nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing (local
genuis). Local genuis itulah pangkal segala kemampuan budaya daerah untuk
menetralisir pengaruh negatif budaya asing.
Kebuadayaan
nasional merupakan hasil (resultante) interaksi dari budaya-budaya suku bangsa
(daerah) atau budaya asing (luar) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama
seluruh bangsa. Interaksi budaya harus berjalan secara wajar dan alamiah tanpa
unsur paksaan dan dominasi budaya terhadap budaya lainnya.
Kebudayaan
nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan Indonesia. Identitas bangsa
Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar:
- Religius
- Kekeluargaan
- Hidup seba selaras
- Kerakyatan
Wujud
ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya bangsa
yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan
mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta tanah air,
berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan
seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai
dengan kebudayaan nasional.
5.
Pengaruh Aspek Hankam
Pertahanan
Keamanan Indonesia : Kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai
satu sistem ketahanan keamanan negara dalam mempertahankan dan mengamankan
negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara RI.
Pertahanan keamanan negara RI
dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi
nasional termasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional
secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Penyelenggaraan
ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu fungi utama dari
pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan Polri sebagai intinya, guna
menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional
Indonesia.
Wujud
ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi
kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara
stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan
dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan
menangkal segala bentuk ancaman.
Postur kekuatan pertahanan keamanan
mencakup:
- Struktur kekuatan
- Tingkat kemampuan
- Gelar kekuatan
III.2 KEBERHASILAN KETAHANAN NASIONAL.
Kondisi kehidupan nasional merupakan
pencerminan Ketahanan nasional yang
mencakup aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan, sehingga ketahanan nasional adalah kondisi yang harus dimiliki dalam
semua aspek kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, dan bernegara dalam wadah
NKRI yang dilandasi Pancasila, UUD l945, dan landasan visional Wawasan
Nusantara. Dalam mewujudkan ketahanan
nasional diperlukan kesadaran setiap warga Indonesia yaitu:
1) Memiliki semangat perjuangan non
fisik berupa keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala ATHG baik yang datang dari
luar dan dalam untuk menjamin identitas,
integritas, kelangsungagn hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai
tujuan nasional.
2) Sadar dan peduli terhadap pengaruh
yang timbul pada aspek ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, dan Hankam, sehingga setiap WNI baik individu
maupun kelompok dapat mengeliminir pengaruh tersebut. Oleh karena bangsa
Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan. Hal tersebut tercermin
dalam kesadaran bela negara dan cinta tanah air.
Apabila setiap WNI memiliki semangat
juang, sadar dan peduli terhadap
pemngaruh yang timbul dalam masyarakat berbangsa dan bernegara serta
mengeliminir pengaruh-pengaruh tersebut maka akan tercermin keberhasilan Ketahanan
Nasional Indonesia. Untuk mewujudkan Ketahanan Nasional diperlukan suatu
kebijakan umum dan pengambil kebijakan yang disebut Polstranas (Sumarsono,
2000: 133)
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Negara Indonesia
adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan bangsa, terdiri dari
banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga negara ingin
mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus
memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah cara paling
ampuh, karena mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai landasan
ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai
landasan visional, jadi dengan demikian katahanan nasional kita sangat solid.
1.2 Saran
Indonesia merupakan Negara yang kompleks, kaya akan sumber daya alam dimana sangat banyak sekali kelompok yang berusaha merebutnya. Sebabnya kita sebagai pemuda haruslah ikut aktif dalam menjaga keutuhan Indonesia, dengan mengetahui dan memahami teori dari Ketahanan Nasional yang selanjutnya akan dipakai untuk memperjuangkan dan mempertahankan kesatuan Indonesia. Jangan smudah menerina ideologi dari negara asing yang malah membawa kita menjauh dari ideologi sendiri dan berdampak pada melemahnya Ketahanan Nasional, dengan semangat pejuang yang kita warisi penulis berharap para pemuda dapat membantu dan mempelopori terbentuknya Ketahanan Nasional yang baik dan membawa serta menjaga kesatuan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan cita- cita bangsa.
1.2 Saran
Indonesia merupakan Negara yang kompleks, kaya akan sumber daya alam dimana sangat banyak sekali kelompok yang berusaha merebutnya. Sebabnya kita sebagai pemuda haruslah ikut aktif dalam menjaga keutuhan Indonesia, dengan mengetahui dan memahami teori dari Ketahanan Nasional yang selanjutnya akan dipakai untuk memperjuangkan dan mempertahankan kesatuan Indonesia. Jangan smudah menerina ideologi dari negara asing yang malah membawa kita menjauh dari ideologi sendiri dan berdampak pada melemahnya Ketahanan Nasional, dengan semangat pejuang yang kita warisi penulis berharap para pemuda dapat membantu dan mempelopori terbentuknya Ketahanan Nasional yang baik dan membawa serta menjaga kesatuan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan cita- cita bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Muchji, Achmad, dkk.2007.Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta :
Universitas Gunadarma
Komentar
Posting Komentar