HUBUNGAN EKONOMI TEKNIK DI BIDANG ELEKTRO
HUBUNGAN
EKONOMI TEKNIK DI BIDANG ELEKTRO
Dosen
: SETIYONO
EKONOMI
TEKNIK
Fuad
Tegar Samba Wicaksono
12417448
3IB04
UNIVERSITAS
GUNADARMA
PTA
2019/2020
TEKNIK
ELEKTRO
I.
PENGERTIAN EKONOMI TEKNIK
Analisis
ekonomi teknik (engineering economic analysis) adalah bagian dari ilmu ekonomi
yang diaplikasikan pada proyek-proyek teknik. Digunakan oleh para insinyur
untuk mencari solusi terbaik dengan mengukur nilai ekonomi dari setiap
alternatif solusi yang potensial.
Masalah
yang dapat diselesaikan menggunakan alnalisis ekonomi teknik adalah masalah
yang memiliki tiga karakteristik berikut:
1.
Masalah itu cukup penting, dan memerlukan pemikiran
dan usaha serius dalam pemecahannya.
2. Masalah tersebut tidak dapat diselesaikan dalam benak
kita tapi memerlukan analisis yang teliti yang mengorganisasikan setiap elemen
masalah dan semua konsekuensi yang mungkin terjadi, dan tidak dapat
diselesaikan sekaligus.
3. Masalah itu memiliki aspek ekononis yang
cukup penting sebagai komponen yang mengarahkan analisis pada keputusan.
II.
HUBUNGAN EKONOMI TEKNIK DI BIDANG ELEKTRO
` Hubungan antara ekonomi teknik dengan bidang elektro
sangat erat dan saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Jika dalam
membentuk usaha dalam bidang elektro yang memerlukan pemecahan masalah dalam
aspek ekonomi, maka ekonomi teknik sangat berperan penting dalam hal ini. Jadi
masalah yang terjadi dapat diselesaikan dalam bidang elektro melalui analisis
ekonomi Teknik.
Pada dasarnya, ekonomi teknik
digunakan untuk mencari solusi terbaik dari setiap alternatif-alternatif solusi
yang ada. Pada dunia Elektro, pencarian solusi terbaik ini sering kali
digunakan saat pembuatan rangkaian, pemilihan alat, pemilihan komponen,
perancangan bisnis elekronika, dll.
III.
KEGUNAAN EKONOMI TEKNIK DI BIDANG ELEKTRO
Kegunaannya ekonomi teknik dibidang elektro itu sangat
penting terutama agar dapat memperhitungkan biaya dibidang elektro ,sehingga
dapat mempertimbangkan biaya dalam suatu proyek kerja dibidang elektro,agar
dapat memperoleh keuntungan. Seperti proyek instalasi gedung ataupun membuat
robot perlu di perhitungan cermat agar terlihat dengan jelas untung dan rugi
proyek tersebut sebelum dilaksanakan proyek tersebut.
Dalam usaha yang dilakukan dalam bidang elektro pasti
terdapat aspek-aspek ekonomi yang harus diselesaikan dalam bidang ekonomi.
Disinilah analisis ekonomi teknik sangat berperan penting dalam usaha bidang
kelistrikan dan lain-lain. Apabila kita membuat sebuah gedung yang sangat
banyak alat-alat atau komponen-komponen kelistrikannya, dan hal ini akan sangat
rumit dalam permasalahan ekonominya. Maka dalam hal ini analisis ekonomi teknik
sangat berguna sekali agar semua alat-alat kelistrikan yang dipakai untuk
pembangunan gedung tersebut rapi dan tidak terdapat masalah apapun dalam hal
ekonomi.
IV.
EKONOMI TEKNIK (8 LANGKAH DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN,
PENGERTIAN BUNGA, DAN KONSEP EKONOMI)
A. TAHAP - TAHAP
DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan yang rasional merupakan proses yang komplek. Delapan step rational decision making proses:
1. Mengenal Permasalahan
2. Definisikan Tujuan
3. Kumpulkan Data yang Relevan
4. Identifikasi alternative yang memungkinkan (feasible)
5. Seleksi kriteria untuk pertimbangan alternatif terbaik
6. Modelkan hubungan antara kriteria, data dan alternatif
7. Prediksi hasil dari semua alternatif
8. Pilih alternatif terbaik
Dalam proses pengambilan keputusan, kita tidak dapat dengan mudah melakukan prediksi akan dampak ke depannya. Oleh karena itu, dalam menentukan keputusan kita pun harus memperhatikan prinsip-prinsipnya, antara lain:
* Gunakan suatu ukuran yang umum (misal, nilai waktu uang, nyatakan segala sesuatu dalam bentuk moneter ($ atau Rp)
* Perhitungkan hanya perbedaannya:
- Sederhanakan alternatif yang dievaluasi dengan mengesampingkan biaya-biaya umum
- Sunk cost (biaya yang telah lewat) dapat diabaikan
* Evaluasi keputusan yang dapat dipisah secara terpisah (misal keputusan finansial dan investasi)
* Ambil sudut pandang sistem (sektor swasta atau sektor publik)
Pengambilan keputusan yang rasional merupakan proses yang komplek. Delapan step rational decision making proses:
1. Mengenal Permasalahan
2. Definisikan Tujuan
3. Kumpulkan Data yang Relevan
4. Identifikasi alternative yang memungkinkan (feasible)
5. Seleksi kriteria untuk pertimbangan alternatif terbaik
6. Modelkan hubungan antara kriteria, data dan alternatif
7. Prediksi hasil dari semua alternatif
8. Pilih alternatif terbaik
Dalam proses pengambilan keputusan, kita tidak dapat dengan mudah melakukan prediksi akan dampak ke depannya. Oleh karena itu, dalam menentukan keputusan kita pun harus memperhatikan prinsip-prinsipnya, antara lain:
* Gunakan suatu ukuran yang umum (misal, nilai waktu uang, nyatakan segala sesuatu dalam bentuk moneter ($ atau Rp)
* Perhitungkan hanya perbedaannya:
- Sederhanakan alternatif yang dievaluasi dengan mengesampingkan biaya-biaya umum
- Sunk cost (biaya yang telah lewat) dapat diabaikan
* Evaluasi keputusan yang dapat dipisah secara terpisah (misal keputusan finansial dan investasi)
* Ambil sudut pandang sistem (sektor swasta atau sektor publik)
* Gunakan perencanaan ke depan yang umum (bandingkan alternatif dengan bingkai waktu yang sama)
B. KONSEP DASAR EKONOMI TEKNIK
Ø Present
P (present) adalah nilai proyek (pada saat sekarang) yaitu pembayaran yang
hanya berlangsung sekali pada tahun ke-0
Ø Future
F (future) adalah pembayaran pada saat periode yang akan datang yaitu
pembayaran yang hanya berlangsung sekali pada tahun ke-n (sembarang).
Ø Annual
A (annual) adalah pembayaran seri (tabungan) yaitu pembayaran yang terjadi
berkali-kali tiap tahun dalam jumlah yang sama besar dilakukan dari tahun pertama
hingga tahun ke-n sebesar A.
Ø Gradien naik
Gradien naik adalah
pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun serta terjadi kenaikan yang
sama secara seragam.
Ø Gradien turun
Gradien turun adalah pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun
disertai dengan kenaikan yang menurun secara seragam.
C. Bunga
C. Bunga
Bunga bank dapat diartikan sebagai batas jasa yang
diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang
membeli atau menjual produknya.bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang
harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan ) dengan yang harus
dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman).
Faktor-faktor utama yang memengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah
sebagai berikut :
·
kebutuhan dana
·
persaingan
·
kebijakan
pemerintah
·
target laba yang
diinginkan
·
jangka waktu
·
kualitas jaminan
·
reputasi
perusahaan
·
produk yang kompetitif
·
hubungan baik
·
jaminan pihak
ketiga
Secara umum ada 2 metode dalam perhitungan bunga yaitu
efektif dan flat. Namun dalam praktek sehari-hari ada modifikasi dari metode
efektif yang disebut dengan metode anuitas.
1. Metode Efektif
Metode ini menghitung bunga yang harus dibayar setiap bulan sesuai dengan saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya. Rumus perhitungan bunga adalah :
·
Bunga = SP x i x
(30/360)
·
SP = saldo pokok
pinjaman bulan sebelumnya
·
i = suku bunga
per tahun
·
30 = jumlah hari
dalam 1 bulan
·
360 = jumlah
hari dalam 1 tahun.
Misalnya, Anda mengajukan kredit dengan jangka waktu 24 bulan sebesar Rp 24.000.000,00 dengan bunga 10% per tahun. Anda berniat melakukan pembayaran pokok pinjaman Rp 1.000.000,00 per bulan sampai lunas. Asumsi bahwa suku bunga kredit tidak berubah (tetap) selama jangka waktu kredit.
Bunga efektif bulan 1 = Rp 24.000.000,00 x 10% x (30 hari/360 hari)
= Rp 200.000,00
Angsuran pokok dan bunga pada bulan 1 adalah
Rp 1.000.000,00 + 200.000,00 = Rp 1.200.000,00
Bunga efektif bulan 2 = Rp 23.000.000,00 x 10% x (30 hari/360 hari)
= Rp 191.666,67
Angsuran pokok dan bunga pada bulan 2 adalah
Rp 1.000.000,00 + 191.666,67 = Rp 1.191.666,67
Angsuran bulan kedua lebih kecil dari angsuran bulan pertama. Demikian pula untuk bulan-bulan selanjutnya, besar angsuran akan semakin menurun dari waktu ke waktu.
2. Metode Anuitas
Misalnya, Anda mengajukan kredit dengan jangka waktu 24 bulan sebesar Rp 24.000.000,00 dengan bunga 10% per tahun. Anda berniat melakukan pembayaran pokok pinjaman Rp 1.000.000,00 per bulan sampai lunas. Asumsi bahwa suku bunga kredit tidak berubah (tetap) selama jangka waktu kredit.
Bunga efektif bulan 1 = Rp 24.000.000,00 x 10% x (30 hari/360 hari)
= Rp 200.000,00
Angsuran pokok dan bunga pada bulan 1 adalah
Rp 1.000.000,00 + 200.000,00 = Rp 1.200.000,00
Bunga efektif bulan 2 = Rp 23.000.000,00 x 10% x (30 hari/360 hari)
= Rp 191.666,67
Angsuran pokok dan bunga pada bulan 2 adalah
Rp 1.000.000,00 + 191.666,67 = Rp 1.191.666,67
Angsuran bulan kedua lebih kecil dari angsuran bulan pertama. Demikian pula untuk bulan-bulan selanjutnya, besar angsuran akan semakin menurun dari waktu ke waktu.
2. Metode Anuitas
Merupakan modifikasi dari metode efektif. Metode ini mengatur jumlah angsuran
pokok dan bunga yang dibayar agar sama setiap bulan. Rumus perhitungan bunga
sama dengan metode efektif yaitu :
·
Bunga = SP x i x
(30/360)
·
SP = saldo pokok
pinjaman bulan sebelumnya
·
i = suku bunga
per tahun
·
30 = jumlah hari
dalam 1 bulan
·
360 = jumlah
hari dalam 1 tahun.
Biasanya Bank memiliki aplikasi software yang secara otomatis menghitung bunga anuitas. Dalam kasus di atas, tabel perhitungan akan muncul sebagai berikut :
Bulan Saldo Bunga Anuitas Angsuran Pokok Angsuran Total
0 24.000.000 0 0 0
1 23.092.522 200.000 901.478 1.107.478
2 22.177.481 192.438 915.040 1.107.478
Bunga anuitas bulan 1 = Rp 24.000.000,00 x 10% x (30 hari/360 hari)
= Rp 200.000,00
Angsuran pokok dan bunga pada bulan 1 adalah
Rp 907.478,00 + 200.000,00 = Rp 1.107.478,00
Bunga anuitas bulan 2 = Rp 23.092.522,00 x 10% x (30 hari/360 hari)
= Rp 192.438,00
Angsuran pokok dan bunga pada bulan 1 adalah
Rp 915.040,00 + 192.438,00 = Rp 1.107.478,00
Terlihat bahwa angsuran bulan kedua sama dengan angsuran bulan pertama dan seterusnya dimana besarnya angsuran akan tetap sama sampai dengan selesainya jangka waktu kredit.
Biasanya Bank memiliki aplikasi software yang secara otomatis menghitung bunga anuitas. Dalam kasus di atas, tabel perhitungan akan muncul sebagai berikut :
Bulan Saldo Bunga Anuitas Angsuran Pokok Angsuran Total
0 24.000.000 0 0 0
1 23.092.522 200.000 901.478 1.107.478
2 22.177.481 192.438 915.040 1.107.478
Bunga anuitas bulan 1 = Rp 24.000.000,00 x 10% x (30 hari/360 hari)
= Rp 200.000,00
Angsuran pokok dan bunga pada bulan 1 adalah
Rp 907.478,00 + 200.000,00 = Rp 1.107.478,00
Bunga anuitas bulan 2 = Rp 23.092.522,00 x 10% x (30 hari/360 hari)
= Rp 192.438,00
Angsuran pokok dan bunga pada bulan 1 adalah
Rp 915.040,00 + 192.438,00 = Rp 1.107.478,00
Terlihat bahwa angsuran bulan kedua sama dengan angsuran bulan pertama dan seterusnya dimana besarnya angsuran akan tetap sama sampai dengan selesainya jangka waktu kredit.
3. Metode Flat
Dalam metode ini, perhitungan bunga selalu menghasilkan nilai bunga yang sama setiap bulan, karena bunga dihitung dari prosentasi bunga dikalikan pokok pinjaman awal. Rumus perhitungannya adalah :
·
Bunga per bulan
= (P x i x t) : jb
·
P = pokok
pinjaman awal
·
i = suku bunga
per tahun
·
t = jumlah tahun
jangka waktu kredit
·
jb = jumlah bulan
dalam jangka waktu kredit.
Karena bunga dihitung dari pokok awal pinjaman, maka biasanya suku bunga flat lebih kecil dari suku bunga efektif. Dalam contoh kasus di atas misalkan bunga flat sebesar 5,3739 % per tahun.
Bunga flat tiap bulan selalu sama = (Rp 24.000.000,00 x 5,3739% x 2 ) : 24
= Rp 107.478,00
Angsuran pinjaman bulan 1
Angsuran pokok dan bunga pada bulan 1 adalah
Rp 1.000.000,00 + 107.478,00 = Rp 1.107.478,00
Angsuran pinjaman bulan 2
Angsuran pokok dan bunga pada bulan 2 adalah
Rp 1.000.000,00 + 107.478,00 = Rp 1.107.478,00
REFERENSI :
http://belajarekonomiteknik.blogspot.com/
http://dimas7991.ngeblogs.com/konsep-konsep-biaya-produksi/
http://gunadarma-dennysetiawan.blogspot.com/2011/10/ekonomi-tekhnik-8-langkah-dalam.html
http://jsuhartono.blogspot.com/2013/10/hubungan-ekonomi-teknik-dengan-elektro.html
http://dimas7991.ngeblogs.com/konsep-konsep-biaya-produksi/
http://gunadarma-dennysetiawan.blogspot.com/2011/10/ekonomi-tekhnik-8-langkah-dalam.html
http://jsuhartono.blogspot.com/2013/10/hubungan-ekonomi-teknik-dengan-elektro.html
Komentar
Posting Komentar