ARTIKEL MIKROKONTROLLER MENGGUNAKAN PERINTAH BAHASA C PADA ALAT PENDETEKSI ASAP ROKOK
1. LATAR BELAKANG
Merokok
setelah makan sudah menjadi tradisi di negara kita dari yang tua sampai yang
muda sehingga banyak kita temui perokok aktif di sekeliling kita. Selain
merugikan kesehatan perokok pasif, asap rokok juga merugikan perokok pasif, saat
terpapar asap rokok orang yang tidak merokok (perokok pasif) akan menghirup dua
kalilipat racun yang terkandung dalam asap rokok. Sebatang rokok mengandung
zat-zat berbahaya, seperti Nikotin, Tar, arsenik, kadmium, bahkan sianida,
nitrosamina, serta banyak lagi senyawa lain yang berbahaya bagi tubuh manusia,
kurang lebih 4000 senyawa dan 250 diantaranya yang paling berbahaya dan
mematikan. (Anonim, 2016).
Pemerintah
telah menetapkan peraturan dilarang merokok di tempat umum, salah satu cara
yang dilakukan pemerintah untuk membatasi prilaku perokok adalah dengan melakukan
program Kawasan Bebas Rokok. Kawasan bebas rokok diperlakukan di sekolah, rumah
sakit, kampus, perkantoran, ruang ber AC perlakuan ini bertujuan agar asap
rokok yg di timbulkan oleh perokok aktif tidak mengganggu orang lain.
Menggunakan sensor MQ 2 alat ini diharapkan mampu mendeteksi keberadaan asap
rokok dan memperingatkan perokok dengan suara yang dihasilkan oleh buzzer agar
perokok aktif tidak merokok di tempat umum.
2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Study Literatur
Melakukan studi literatur serta pengumpulan data tentang
beberapa materi yang berkaitan dengan pembuatan sistem ini, seperti jenis
sensor asap yang menggunakan jenis sensor MQ 2 , mikrokontroler ARDUINO UNO ,
cara kerja sensor, bahasa C, dan visual basic.
2.2 Penelitian Project Alat Pendeteksi Asap Rokok
Sistem alat pendeteksi asap rokok dan nyala api terdiri dari dua perangkat, perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
Sistem perangkat keras terdiri dari input berupa
sensor, pengontrol berupa Arduino Uno
dan GSM SIM900A dan output berupa LCD, kipas, buzzer, Led dan handphone untuk mengirim
data ke pengguna.
Sensor yang digunakan ada dua, yaitu sensor
MQ-2 yang berfungsi untuk mendeteksi keberadaan asap rokok dan sensor DFR0076 yang berfungsi untuk
mendeteksi sumber nyala api. Arduino Uno
berfungsi sebagai sistem
pengontrol dari semua rangkaian
termasuk berkomunikasi dengan GSM SIM
900A. GSM SIM 900A berfungsi sebagai modul yang digunakan untuk melakukan
pengiriman SMS kepada pengguna.
Handphone digunakan oleh pengguna sebagai alat
komunikasi untuk menerima SMS dari modul
GSM SIM900A bila terdeteksi adanya
asap rokok dan
api yang menyala
di sekitar sensor. LCD digunakan untuk menampilkan kadar asap rokok dan
nyala api yang terdeteksi. Kipas (fan) berfungsi untuk menguraikan asap rokok
yang terdeteksi dengan kontrol SMS. Buzzer berfungsi sebagai output untuk
indikator bunyi pada saat terdeteksi asap
rokok dan nyala api.
LED
(merah dan hijau)
digunakan sebagai output untuk indikator peringatan pada saat
terdeteksi asap rokok dan nyala api.
Sistem alat pendeteksi asap rokok
dan nyala api
dimulai dengan menginisialisasi
keseluruhan pin yang dibutuhkan. Alat akan menunggu apakah sensor mendeteksi
asap rokok dan nyala
api. Jika sensor mendeteksi,
maka alat akan
membaca data sensor, kemudian
akan mengecek kondisi.
2.3 Kelebihan
Alat
pendeteksi asap rokok ini bekerja sangat
simple dan spesifik, tidak diperlukan volume tertentu dalam mengukur asap
rokok. Perbandingannya hanya dari standar udara bersih atau buruk yang ada
dilingkungannya, sehingga alat ini bisa dibilang sangat peka terhadap pengaruh
lingkungan. Selain itu, alat pendeteksi asap bisa digunakan dengan
menghubungkan dengan panel alarm atau independent, maka akan sangat mudah
penggunaannya. Alat pendeteksi ini juga memiliki beberapa aksesoris pendukung
yang dapat memudahkan kita dalam hal identifikasi terjadinya asap rokok dilingkungan
terlarang merokok, seperti adanya lampu kedip, alarm yang keras dan aksesoris
pendukung lainnya
2.4 Kelemahan
Untuk ruangan yang berukuran
besar dapat menggunakan sensor asap lebih dari satu agar mendapatkan hasil yang
lebih efektif.
3. METODE Dan PERANCANGAN
3.1 Konsep Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah sistem
microprosesor di mana di dalamnya sudah berisi CPU, ROM, RAM, I/O, Clock, dan
peralatan internal lainya yang saling terhubung dan terorganisasi dengan baik
oleh pabrik pembuatnya dan dikemas dalam satu chip yang siap dipakai. Sehingga
kita tinggal memprogram isi ROM sesuai aturan penggunaan oleh pabrik yang
membuatnya. Cara mudah mengoperasikan peralatan internal mikrokontroler adalah
dengan mempelajari register-register pengendali peralatan tersebut.
Dalam menulis script program kita harus menggunakan
bahasa pemprograman tersendiri agar script yang kita buat dapat dimengerti oleh
CPU. Bahasa pemprograman yang sering digunakan adalah bahasa Assembler dan
Bahasa C. Dibandingkan bahasa Assembler, Bahasa C adalah bahasa HLL (High Level
Language) atau bahasa menengah yang mudah untuk dibaca dan dibuat.
3.2
Perangkat Keras
Perancangan
perangkat keras ini meliputi semua pengerjaan bagian-bagian dari komponen.
Komponen ini merupakan integrasi dari beberapa rangkaian yang saling berkaitan
satu dengan yang lainnya yang dikendalikan oleh mikrokontroler. Secara garis
besar konsep dari alat ini adalah seperti gambar 1, dimana mikrokontroler akan
memberikan signal kepada buzzer dan LCD apabila ada signal yang masuk dari
sensor MQ 2.
3.2.1
Sensor MQ 2
Sensor
MQ 2 merupakan sensor gas monoksida yang berfungsi untuk mengetahui keberadaan
gas karbon monoksida, dimana sensor ini yang di pakai untuk memantau keberadaan
asap rokok dalam peneletian ini. Sensor ini memiliki sensitivitas tinggi dan
waktu responyang cepat. Keluaran yang dihasilkan sensor ini adalah sinyal
analog, MQ 2 memerlukan tegangan 5 V DC, resistnsi sensor ini akan berubah bila
ada gas, out put dari sensor ini dihubungkan ke pin Analog pada mikrokonntroler
Arduino yang akan menampilkan dalam bentuk sinyaql digital (Anonim, 2016).
3.2.2
Mikrokontroler Arduino Uno
Mikrokontroler
Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open sorce yang
didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan
jenis AVR dari perusahaan Atmel (Efendi Ilham, 2014). Mikrokontroler Arduino
memiliki banyak tipe dan salah satu mikrokontroler arduino yang ada di pasaran
dan dipakai pada penelitian ini adalah arduino uno. Arduino Uno adalah
pengendali mikro single-board yang
bersifat open source, yang di
turunkan dari wiring platform, yang
di rancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwere memiliki prosesor atmel AVR dan
sofware memiliki bahasa pemrograman
sendiri. Secara sofware Open source
IDE yang digunakan untuk mendevelop aplikasi mikrokontroller yang berbasis arduino platform. Secara hardware single board mikrokontroller
yang bersifat open source hardware
yang dikembangkan untuk arsitektur mikrokontroller AVR 8 bit dan ARM 32 bit.
arduino ini merupakan sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada
Atmega328. Arduino uno memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang
mikrokontroler, untuk menghubungkan ke komputer menggunakan kabel USB (Firmansyah
Safitri, 2015).
3.2.3
Buzzer
Buzzer
adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubahn getaran
listrik menjadi suara. Prinsip kerja dari buzzer sama dengan loudspeaker, jadi
buzzer juga terdiri dari kumparang yang terpasang pada diafragma dan kemudian
kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet. Kumparan akan
tertarik kedalam atau keluar tergantung arah arus dan polaritas magnetnya,
karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan
menggerakan diafragma secara bolak balik sehingga membuat udara bergetar yang
akan menhasilkan suara (Sulistyowati, dkk, 2012).
3.2.4
LCD
LCD
( Liquid Crystal Display ) adalah salah satu komponen elektronika yang
berfungsi sebagai tampilan sebuah data, baik karakter, huruf ataupun grafik. Di
pasaran tampilan LCD sudah tersedia dalam bentuk modul yaitu tampilan LCD
besrta rangkaian pendukung termasuk ROM dll. LCD mempunyai pin data, kontrol
catu daya, dan pengaturan kontras tampilan. LCD juga merupakan perangkat
tampilan yang paling umum dipasangkan di mikrokontroler.
3.3 Perangkat Lunak
Arduino
uno memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer, arduino
lain, atau mikrokontroler lain. Arduino uno menyediakan UART TTL (5V)
komunikasi serial yang tersedia pada pin digital 0(RX)dan 1 (TX), komunikasi
serialmelalui USB dan mkuncul sebagai com port virtual untuk perangkat lunak
pada komputer (Artanto, 2012).
Arduino
uno menggunakan bahasa C sebagai bahasa pemrogramannya, setiap pemrograman
arduino mempunyai dua buah fungsi yang harus ada yaitu (1) void setup (){}
semua kode yang ada didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali
ketika program arduino dijalankan untuk pertama kalinya, (2) void loop (){}
fungsi ini akan dijalankan setelah setup (void setup)selesai. Setelah
dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi sampai catu daya
dilepaskan.
Berikut adalah
pemrograaman bahasa C untuk alat pendeteksi asap rokok
int redLed = 5;
int greenLed = 6;
int buzzer = 7;
int smokeA0 = A0;
// Nilai Treshold
int sensorThres = 200;
int greenLed = 6;
int buzzer = 7;
int smokeA0 = A0;
// Nilai Treshold
int sensorThres = 200;
//#include <LiquidCrystal.h>
//LiquidCrystal lcd(8, 9, 10, 11, 12, 13);
//LiquidCrystal lcd(8, 9, 10, 11, 12, 13);
void setup() {
pinMode(redLed, OUTPUT);
pinMode(greenLed, OUTPUT);
pinMode(buzzer, OUTPUT);
pinMode(smokeA0, INPUT);
Serial.begin(9600);
pinMode(redLed, OUTPUT);
pinMode(greenLed, OUTPUT);
pinMode(buzzer, OUTPUT);
pinMode(smokeA0, INPUT);
Serial.begin(9600);
// lcd.begin(16, 2);
// lcd.setCursor(0,0);
// lcd.print("NO SMOKING");
}
// lcd.setCursor(0,0);
// lcd.print("NO SMOKING");
}
void loop() {
int
analogSensor = analogRead(smokeA0);
Serial.print("Pin
A0: ");
Serial.println(analogSensor);
// Mengecek Kalo sensor sudah mencapai nilai Treshold
if (analogSensor > sensorThres)
Serial.println(analogSensor);
// Mengecek Kalo sensor sudah mencapai nilai Treshold
if (analogSensor > sensorThres)
{
digitalWrite(redLed,
HIGH);
digitalWrite(greenLed, LOW);
tone(buzzer, 1000, 200);
// lcd.setCursor(0,0);
// lcd.print("MATIKAN ROKOK");
digitalWrite(greenLed, LOW);
tone(buzzer, 1000, 200);
// lcd.setCursor(0,0);
// lcd.print("MATIKAN ROKOK");
}
else
{
digitalWrite(redLed, LOW);
digitalWrite(greenLed, HIGH);
noTone(buzzer);
// lcd.setCursor(0,0);
// lcd.print("NO SMOKING");
else
{
digitalWrite(redLed, LOW);
digitalWrite(greenLed, HIGH);
noTone(buzzer);
// lcd.setCursor(0,0);
// lcd.print("NO SMOKING");
}
delay(100);
}
delay(100);
}
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Gmbar 2 menjelaskan tahapan dalam merangkai komponen-komponen dalam pembuatan alat
pendeteksi asap rokok, dimana komponen inputan dari alat pendeteksi asap rokok
adalah sensor MQ2 dan komponen output nya adalah buzzer dan LCD. Pin Mode atau penetapan mode dari pin dalam
alat pendeteksi asap ini adalah pin 7,8,9,10, 11 sebagai digital Write. A0 dalam alat pendeteksi asap ini
berfungsi sebagai digital Read atau
pin input. Pengujian dari alat pendeteksi asap rokok dilakukan dibeberapa
bagian dengan tujuan untuk mengetahui kinerja dari alat ini, titik uji yang
dilakukan adalah pada rangkaian sensor, rangkaian mikrokontroler, rangkaian
buzzer, dan rangkaian LCD. Hasil dari pengujian alat pendeteksi asap rokok
adalah sebagai berikut : 1. Sensor MQ2 akan mengirimkan signal kepada
mikrokontroler arduino uno jika mendeteksi adanya asap rokok. 2. Ketika
mikrokontroler arduino uno mendapatkan signal ia akan mengirimkan signal ke
buzzer dan LCD. 3. Buzzerakan akan mengeluarkan suara apabila mendapatkan
signal dari mikrokontroler. 4. LCD menampilkan tulisan matikan rokok jika dapat
signal darimikrokontroler arduino uno.
5. KESIMPULAN
Setelah
alat pendeteksi asap rokok terealisasi dan di uji dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut : 1. Pada saat sensor MQ2 tidak mendeteksi asap
rokok maka tegangan yang ke luar dari sensor pada posisi tinggi (lampu led
menyala warna hijau). Pada saat sensor MQ2 mendeteksi adanya asap rokok maka
tegangan keluaransensor pada posisi tinggi (lampu led menyala warna merah). 2.
Rangkaian mikrokontroler Arduini uno bekerja sesuai dengan rancangan program
yang di buat. 3. Pada saat terdeteksi asap rokok buzzer akan mengeluarkan suara
dan LCD menampilkan tulisan matikan rokok.
Mikrokontroler memiliki unit memory sendiri (meskipun
sangat terbatas), unit I/O (Input/Output) yang bisa dikoneksikan langsung
dengan sensor atau aktuator. Program disimpan dalam memori yang tidak hilang
bila catu daya padam, biasanya dalam bentuk ROM, PROM atau EPROM diluar
mikrokontroler, atau beberapa seri atau varian memiliki ROM didalam
mikrokontroler itu sendiri. Cara mengisi program dengan suatu alat pemrogram,
yang biasanya berhubungan dengan PC.
REFERANSI :
http://bennyadiwijaya.blogspot.com/2013/05/belajar-mikrokontroler-dengan-bahasa-c.html
http://christianto.tjahyadi.com/belajar-mikrokontroler/pemrograman-mikrokontroler-c-atau-assembly.html
https://blablaiqbal.wordpress.com/2010/10/18/bahasa-c-untuk-mikrokontroller/
http://fun-elektro.blogspot.com/2016/08/pengertian-fungsi-pengenalan-bahasa-c-cvavr.html
file:///C:/Users/USER/Downloads/1545-3168-1-SM.pdf
https://www.researchgate.net/publication/335983368_Rancang_Bangun_Alat_Pendeteksi_Asap_Rokok_Dan_Nyala_Api_Untuk_Penanggulangan_Kesehatan_Dan_Kebakaran_Berbasis_Arduino_Uno_Dan_GSM_SIM900A
https://patigeni.com/alat-pendeteksi-asap-rokok/
http://ikhsanfahrielectrical.blogspot.com/2017/05/perancangan-alat-pendeteksi-asap-rokok_23.html
http://christianto.tjahyadi.com/belajar-mikrokontroler/pemrograman-mikrokontroler-c-atau-assembly.html
https://blablaiqbal.wordpress.com/2010/10/18/bahasa-c-untuk-mikrokontroller/
http://fun-elektro.blogspot.com/2016/08/pengertian-fungsi-pengenalan-bahasa-c-cvavr.html
file:///C:/Users/USER/Downloads/1545-3168-1-SM.pdf
https://www.researchgate.net/publication/335983368_Rancang_Bangun_Alat_Pendeteksi_Asap_Rokok_Dan_Nyala_Api_Untuk_Penanggulangan_Kesehatan_Dan_Kebakaran_Berbasis_Arduino_Uno_Dan_GSM_SIM900A
https://patigeni.com/alat-pendeteksi-asap-rokok/
http://ikhsanfahrielectrical.blogspot.com/2017/05/perancangan-alat-pendeteksi-asap-rokok_23.html
Komentar
Posting Komentar