SUMBER DAYA ALAM
MAKALAH
SUMBER DAYA ALAM
Di
Susun oleh :
Nama
: FUAD TEGAR SAMBA
NPM :
12417448
Kelas : 2IB04
Mata Kuliah :
TEORI LINGKUNGAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2018
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur
kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua. Alhamdulillah dengan izin ALLAH SWT saya dapat
menyelesaikan makalah ini, saya berterimakasih kepada orang tua yang selalu
mendukung saya dan kepada Rekan-rekan saya yang tentunya telah memberi saya
semangat dengan baik sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sumber
Daya Alam“ ini dengan baik.
Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah softskill yaitu Teori Lingkungan. Makalah ini dibuat dengan harapan
bisa memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang sumber daya alam kepada pembaca
semoga bermanfaat bagi
masyarakat yang membacanya .
Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan
maupun materinya. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk perbaikan di kemudian hari.
Jakarta,
15 Oktober 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sumber Daya
Alam ( SDA )
merupakan unsur lingkungan yang terdiri atas sumber daya alam hayati, sumber daya
alam non hayati dan sumberdaya buatan, merupakan salah satu aset yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sebagai modal dasar
pembangunan sumber daya alam harus
dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak,
bahkan sebaliknya, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat
memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya
untuk pembangunan lebih lanjut di masa mendatang.
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu
berdasar pada prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem,
pengambilan secara efisien dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang
berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk
mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya
pelestarian lingkungan, supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila
sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka
pemakalah dapat mengambil rumusan masalag yang akan dibahas dan dibatasi
menurut pembagian dibawah ini :
1. Apa yang dimaksud dengan sumber daya
alam
2. Sumber Daya Alam yang ada di Indonesia
3. Bagaimana jenis-jenis sumber daya alam
4. contoh sumber daya alam
5. Pemanfaatan sumber daya alam
6. Landasan kebijakan pengolahan nya
7. Karakteristik ekologi sumber daya alam
8. Keterbatasan manusia dalam pengolahan
sumber daya alam
C. Maksud
dan Tujuan
Tujuan dan Maksud
dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui sumber daya alam dan
manfaatnya, serta upaya yang dapat dilakukan untuk
mengelola sumber daya alam tersebut. Selain itu dapat mengetahui manfaat dari sumber daya alam hayati maupu non
hayati, dan bagaimana daya dukung lingkungan
serta keterbatasan kemampuan manusia dalam mengelola sumber daya alam tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Sumber Daya Alam
Sumber
Daya Alam
adalah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia, misalnya: tumbuhan,
hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba
(jasad renik).
Semua
kekayaan yang ada di bumi ini, baik biotik maupun abiotik, yang dapat
dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam. Tumbuhan,
hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor
abiotik lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya
alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam
bersifat terbatas.
Pada
dasarnya Alam mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan seimbang.
Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk
mempertahankan keserasian dan keseimbangan tersebut.
2.2 Sumber Daya
Alam di Indonesia
Indonesia
merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah
Brazil. Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam
hayati yang dimiliki Indonesia dan hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya, akan
menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan (green
economy). Protokol Nagoya sendiri merumuskan tentang pemberian akses dan pembagian
keuntungan secara adil dan merata antara pihak pengelola dengan negara pemilik
sumber daya alam hayati, serta memuat penjelasan mengenai mekanisme pemanfaatan
kekayaan sumber daya alam tersebut. Kekayaan alam di Indonesia yang melimpah
terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain:
a) Dilihat dari
sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan
yang tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan
cepat.
b) Dilihat dari
sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik
sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral.
c) Daerah
perairan di Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan hewan
laut, serta mengandung juga berbagai jenis sumber mineral.
Tingginya
tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman
berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia,
16% dari hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25%
dari hewan laut. Di bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal atas kekayaan
tanaman perkebunannya, seperti biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan
bahkan kayu yang banyak diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya
di dunia.
Sumber
daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai
daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan
tambang, seperti petroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah,
batu bara, emas, dan perak. Di samping itu, Indonesia juga memiliki tanah yang
subur dan baik digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Wilayah perairan yang
mencapai 7,9 juta km2 juga menyediakan potensi alam yang sangat besar.
2.3 Jenis-jenis
sumber daya alam
Jenis
– jenis sumber
daya alam dibagi
menjadi dua sebagai berikut :
1. Sumber daya alam hayati (biotik);
merupakan sumber daya alam yang berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan,
tumbuhan, mikroba, dan manusia.
2. Sumber daya alam nonhayati (abiotik);
disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya alam yang
berupa benda-benda mati. Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir
angin.
2.4 Contoh sumber daya alam
A. Sumber
daya alam yang dapat diperbaharui
1. Matahari
Sinar
matahari adalah salah satu sumber energi yang dapat dipakai terus menerus,
karena jumlahnya yang tidak terbatas. Matahari adalah pusat dari galaksi bima
sakti (Baca: Bagian bagian Matahari dan Gambarnya). Panas
matahari, sering di pakai oleh rumah- rumah sebagai sumber energi untuk
menghidupkan pemanas air atau pemanas ruangan. Selain itu sinar matahari mulai
di pakai sebagai energi pembangkit listrik, karea jumlahnya yang tidak terbatas
dan ramah lingkungan.
2.
Angin
Angin
adalah udara yang bergerak (Baca: Proses Terjadinya Angin dan Jenis-jenis Angin).
Angin serng dimanfaatkan sebagai energi alternatif seperti pembangkit listrik
tenaga angin, serta alat untuk sistem pengairan. Angin adalah salah satu sumber
daya alam yang memiliki kuantitas yang tidak terhingga. Sehingga angin dianggap
sebagai energi alternatif yang murah dan ramah lingkungan.
3.
Air
Air
adalah salah satu sumber daya alam yang memiliki jumlah yang sangat banyak. Air
di indonesia sering dipakai sebagai sumber pembangkit listrik. Air juga
merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan di bumi.
4.
Tanah
Tanah
adalah salah satu sumber daya alam yang juga memiliki jumlah yang sangat
banyak(Baca: Manfaat Air Tanah bagi Kehidupan Manusia).
Tanah di pakai sebagai bagian dari pertanian, perkebunan, maupun pembangunan.
Tanah atau pasir juga di pakai sebagai alat untuk memasak. Di beberapa desa di
Indonesia, tanah atau pasir dianggap sebagai pengganti minyak untuk menggoreg
kerupuk. Selain itu oleh masyarakat di madura, tanah atau pasir dipakai sebagai
tempat tidur karena dianggap lebih sehat dan nyaman.
5.
Tumbuhan
Tumbuhan
adalah salah satu makhluk hidup di bumi, dan dianggap sebagai salah satu sumber
daya alam. Tumbuhan mampu berkembang biak maupun di kembang biakkan oleh
manusia. Tumbuhan adalah salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui,
karena tumbuhan dapat berkembang biak. Baik oleh usaha sendiri maupun oleh
manusia.
6.
Hewan Darat
Hewan
darat adalah hewan yang hidup di darat. Hewan darat adalah makhluk hidup yang
ada di bumi. Hewan darat adalh salah satu dari sumber protein bagi manusia.
Selain itu, hewan darat juga dapat menjadi alat transportasi dan alat utuk
membantu pekerjaan manusia, seperti sapi untuk membajak dan monyet untuk
memetik kelapa. Sama seperti tumbuhan, hewan darat mampu berkembang biak,
sehingga menjadi sumber daya alam yang dapat diperbaharui.
7. Hewan Air
Hewan
laut adalah hewan yang hidup di air. Hewan air terbagi menjadi hewan air tawar
dan hewan air asin. Hewan air juga menjadi sumber protein bagi manusia. Hewan
air juga dipercaya mampu menyembuhkan banyak penyakit. Seperti hewan darat,
hewan air juga mampu berkembang biak, sehingga dianggap sebagai sumber daya
alam yang dapat diperbaharui.
8.
Ombak
Ombak
adalah aliran air laut yang bergulung- gulung akibat tiupan angin dan perbedaan
tekanan air laut. Ombak adalah salah satu sumber daya alam yang memiliki jumlah
yang sangat banyak. Ombak dapat dipakai sebagai sumber pembangkat listrik.
Selain itu ombak dipakai untuk sumber listrik bagi mercusuar yang ada di
tebing.
9.
Pasang dan Surut Air Laut
Pasang
surut air laut adalah naik dan turunnya permukaan air laut (Baca: Manfaat Pasang Surut Air Laut). pasang surut
air laut juga dapat dijadikan sebagai sumber tenaga listrik. Walau pemakaian
metode ini belum banyak di ketahui dan dipakai oleh negara- negara di dunia.
Akan tetapi metode ini mampu membantu pasokan listrik di desa- desa nelayan di
pinggir pantai yang belum terkenan aliran listrik.
10. Biomassa
Biomassa
adalah sisa- sisa mahkluk hidup yang telah mati, tapi jasadnya masih dapat di
pakai oleh manusia. Biomassa antara lain sisa serbuk kayu dan sisa kulit kayu
di pakai kembali dalam pembuatan mebel. Selain itu sisa rumput kering di pakai
kembali untuk pupuk kompos. Sisa kotoran hewan juga di pakai sebagai energi
alternatif pengganti bahan bakar dari gas alam, yaitu biogas.
11.
Geotermal
Geotermal
adalah energi yang berasal dari panas bumi. Energi ini dianggap sebagai energi
alternatif sebagai pembangkit listrik, karena energi ini adalah energi yang
bersih dan ramah lingkungan. Energi ini belum menjadi energi yang umu di pakai,
dan membutuhkan penelitian lebih lanjut.
12.
Nuklir
Nuklir
adalah energi buatan yang berasal dari proses pemecahan atom. Nuklir banyak
dipakai sebagai sumber pembangkit listrik. Salah satu negara yang memakai
energi ini adalah jepang. Nuklir juga menjadi alasan berhentinya perang dunia
kedua, karena efek ledakan yang di timbulkan oleh nuklir sangat besar.
Demikian
tadi 12 sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Walau dapat diperbaharui,
beberapa sumber daya, jika dipakai secara terus- menerus, tanpa memberikan
kesempatan sumber daya tersebut berkembang biak, maka sumber daya tersebut
makin lama akan habis. Seperti punahnya beberapa hewan dan tumbuhan, akibat
perburuan liar yang tidak melihat aspek keseimbangan ekosistem.
Pemakaian sumber daya alam yang bijak, akan menjaga bumi dari kerusakan akibat
ulah manusia.
B. Sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui
Sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui merupakan jenis sumber daya alam dimana
proses pembuatannya sangat lambat dan jika digunakan secara berlebihan dan
tidak dengan bijaksana, maka sumber daya ini bisa habis. Proses pembuatan
sumber daya ala mini dilakukan oleh alam dari proses alam itu sendiri sehingga
tidak bisa dilakukan oleh manusia. Proses pembentukkannya pun membutuhkan waktu
yang sangat lama hingga ratusan tahun. Berikut ini beberapa contoh sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui:
1. Logam
mulia (Emas, perak, diamond, platinum)
2. Besi
3. Tembaga
4. Perunggu
5. Nikel
6. Gas alam
7. Gypsum
8. Batu
9. Marmer
10. Minyak
bumi (bensin, solar, aspal, paraffin, minyak tanah dan lainnya)
11. Intan
12. Batu
granit
13. Asbes
14. Belerang
15. Karbon
16. Nuklir
17. Fosfat,
dan masih banyak lagi lainnya.
2.5 Pemanfaatan sumber daya alam
Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh
pemeliharaan dan pelestarian. Alam mempunyai sifat yang beraneka ragam namun
serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan pada alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan
keserasian dan keseimbangan itu.
Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat
berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertai
dengan tindakan perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup
harus
dilakukan dengan cara
yang rasional antara lain sebagai berikut:
1.
Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan
efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.
2.
Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
3.
Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien, serta (recycling).
4.
Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan
alam.
A. Sumber Daya Alam Hayati
1. Tumbuhan
Tumbuhan
merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan melimpah. Organisme ini
memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui proses
fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar
rantai makanan. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan
kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan berdampak pada rusaknya rantai
makanan Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari rantai
makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya Pemanfaatan
tumbuhan oleh manusia diantaranya
Bahan
makanan: padi, jagung, gandum, tebu
Bahan
bangungan: kayu jati, kayu mahoni
Bahan
bakar (biosolar): kelapa sawit
Obat:
jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa
Pupuk
kompos
2. Pertanian dan perkebunan
Indonesia
dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia
mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Data statistik
pada tahun 2001 menunjukkan bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang
agrikultur. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan
seluas lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya
dapat ditemukan di Pulau Jawa. Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai
macam tumbuhan komoditi ekspor, antara lain padi, jagung, kedelai,
sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Di samping itu, Indonesia juga dikenal
dengan hasil perkebunannya, antara lain karet (bahan baku ban), kelapa sawit
(bahan baku minyak goreng), tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas (bahan
baku tekstil), kopi (bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir).
3. Hewan, Peternakan, Dan Perikanan
Sumber
daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan.
Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, seperti kerbau
dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi. Untuk
menjaga keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in
situ dan ex situ terkadang harus dilaksanakan. Pelestarian in situ adalah
pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ
adalah pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke tempat
lain. Untuk memaksimalkan potensinya, manusia membangun sistem peternakan, dan
juga perikanan, untuk lebih memberdayakan sumber daya hewan.
B. Sumber Daya Alam Nonhayati
Ialah
sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat
dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar matahari, dan
hasil tambang.
1. Air
Air
merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri didominasi
oleh wilayah perairan. Dari total wilayah perairan yang ada, 97% merupakan air
asin (wilayah laut, samudra, dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar
(wilayah sungai, danau, dll.). Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia,
kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan domestik dan energi, terus
meningkat. Air juga digunakan untuk pengairan, bahan dasar industri minuman,
penambangan, dan aset rekreasi. Di bidang energi, teknologi penggunaan air
sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akan terus
berkembang karena selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air
cenderung tidak berpolusi dan hal ini akan mengurangi efek rumah kaca.
2. Angin
Pada
era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan bakar
hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan energi yang dihasilkan oleh
angin. Angin mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada
umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran
tinggi. Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang
dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar
lain pada umumnya. Beberapa negara yang telah mengaplikasikan turbin angin
sebagai sumber energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.
3. Tanah
Tanah
termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang penting untuk menunjang
pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk
hidup. Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung terkait
dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa
komponen, seperti udara, air, mineral, dan senyawa organik. Pengelolaan sumber
daya nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat pesatnya pertambahan
penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan yang ada sekarang ini.
3. Hasil Tambang
Sumber
daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan manusia,
seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun
sebagai perhiasan. Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi
yang besar dan hal ini memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa
negara, seperti Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat besar dari
sektor ini. Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan
secara efisien. Beberapa contoh bahan tambang dan pemanfaatannya:
4. Minyak Bumi
Avtur
untuk bahan bakar pesawat terbang;
Bensin
untuk bahan bakar kendaraan bermotor;
Minyak
Tanah untuk bahan baku lampu minyak;
Solar
untuk bahan bakar kendaraan diesel;
LNG
(Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;
Oli
ialah bahan untuk pelumas mesin;
Vaselin
ialah salep untuk bahan obat;
Parafin
untuk bahan pembuat lilin; dan
Aspal
untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton).
Batu
Bara
Dimanfaatkan
untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.
2.6
Landasan
kebijakan pengolahan nya
Pemanfaatan SDA secara berlebihan tanpa
memperhatikan aspek pelestariannya dapat meningkatkan tekanan-tekanan terhadap
kualitas lingkungan hidup yang pada akahirnya akan mengancam swasembada atau
kecukupan pangan semua penduduk di Indonesia. Oleh karena peran pemerintah
dalam memberikan kebjakan tentang peraturan pengelolaan SDA menjadi hal yang
penting sebagai langkah menjaga SDA yang berkelanjutan.
Kebijakan yang di buat oleh pemerintah tidak hanya
ditetapkan untuk dilaksanakan masyarakat tanpa pengawasan lebih lanjut dari
pemerintah. Pemerintah memiliki peran agar kebijakan tersebut diterapkan
sebagaimana mestinya oleh masyarakat. Sesuai dengan Undang-undang 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah dan PP No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, dalam bidang
lingkungan hidup memberikan pengakuan politis melalui transfer otoritas dari
pemerintah pusat kepada daerah:
1.
Meletakkan daerah pada posisi penting dalam pengelolaan lingkungan hidup.
2.
Memerlukan peranan lokal dalam mendesain kebijakan.
3.
Membangun hubungan interdependensi antar daerah.
4.
Menetapkan pendekatan kewilayahan.
2.7 Karakteristik ekologi sumber daya alam
Sumber
daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan
kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam
lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di
dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar
sumber daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan
banyak lagi lainnya.
Faktor-faktor
pembatas ekologis ini perlu diperhitungkan agar pembangunan membawa hasil yang
lestari.Hubungan antara pengawetan ekosistem dan perubahan demi pembangunan
demi pembangunan ada tiga prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Kebutuhan
untuk memperhatikan kemampuan untuk membuat pilihan penggunaan sumber alam di masa
depan.
2. Kenyataan
bahwa peningkatan pembangunan pada daerah-daerah pertanian tradisional yang
telah terbukti berproduksi baik mempunyai kemungkinan besar untuk memperoleh
pengembalian modal yang lebih besar dibanding daerah yang baru.
3. Kenyataan bahwa
penyelamatan masyarakat biotis dan sumber alam yang khas merupakan langkah
pertama yang logis dalam pembangunan daerah baru, dengan alasan bahwa sumber
alam tersebut tak dapat digantikan dalam arti pemenuhan kebutuhan dan aspirasi
manusia, dan kontribusi jangka panjang terhadap pemantapan dan produktivitas
daerah (Dasmann, 1973)
Seperti
pernyataan diatas, Sumber daya alam ini adalah energi yang sifatnya tidak dapat
digantikan. Proses penggantian ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Hampir
setiap waktu sumber daya alam ini tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia.
Beberapa sampel yang bisa kita lihat bahwa sember daya alam ini tak bisa lepas
dari kehidupan kita sehari-hari.
Untuk
menjamin keberlanjutan fungsi layanan sosial-ekologi alam dan keberlanjutan
sumberdaya alam dalam cakupan wilayah yang lebih luas maka pendekatan
perencanaan SDA dengan instrumen penataan ruang harus dilakukan dengan
mempertimbangkan bentang alam dan kesatuan layanan ekosistem, endemisme dan
keterancaman kepunahan flora-fauna, aliran-aliran energi sosial dan kultural,
kesamaan sejarah dan konstelasi geo-politik wilayah.
Dengan
pertimbangan-pertimbangan ini maka pilihan-pilihan atas sistem budidaya,
teknologi pemungutan/ekstraksi SDA dan pengolahan hasil harus benar-benar mempertimbangkan
keberlanjutan ekologi dari mulai tingkat ekosistem lokal sampai ekosistem
regional yang lebih luas. Dengan pendekatan ekosistem yang diperkaya dengan
perspektif kultural seperti ini tidak ada lagi “keharusan” untuk menerapkan
satu sistem PSDA untuk wilayah yang luas. Hampir bisa dipastikan bahwa setiap
ekosistem bisa jadi akan membutuhkan sistem pengelolaan SDA yang berbeda dari
ekosistem di wilayah lain.
Keberhasilan
kombinasi beberapa pendekatan seperti ini membutuhkan partisipasi politik yang
tinggi dari masyarakat adat dalam proses penataan ruang dan penentuan kebijakan
pengelolaan SDA di wilayah ekosistem. Semakin tinggi partisipasi politik dari
pihak-pihak berkepentingan akan menghasilkan rencana tata ruang yang lebih
akomodatif terhadap kepentingan bersama yang “intangible” yang dinikmati
bersama oleh banyak komunitas yang tersebar di seluruh wilayah ekosistem
tersebut, seperti jasa hidrologis. Dalam konteks ini maka membangun kapasitas
masyarakat adat yang berdaulat (mandiri) harus diimbangi dengan jaringan
kesaling-tergantungan (interdependency) dan jaringan saling berhubungan
(interkoneksi) antar komunitas dan antar para pihak. Untuk bisa mengelola
dinamika politik di antar para pihak yang berbeda kepentingan seperti ini
dibutuhkan tatanan organisasi birokrasi dan politik yang partisipatif demokrasi
(participatory democracy).
Kondisi
seperti ini bisa diciptakan dengan pendekatan informal, misalnya dengan
membentuk “Dewan Konsultasi Multi-Pihak tentang Kebijakan Sumber Daya Alam
Wilayah/Daerah” atau “Forum Multi-Pihak Penataan Ruang Wilayah/Daerah” yang
berada di luar struktur pemerintahan tetapi secara politis dan hukum memiliki
posisi cukup kuat untuk melakukan intervensi kebijakan. Untuk wilayah/kabupaten
yang populasi masyarakat adatnya cukup banyak, maka wakil masyarakat adat dalam
lembaga seperti ini harus ada.
2.8
Keterbatasan manusia dalam pengolahan sumber daya alam
Setiap kegiatan manusia di alam ini, pada dasarnya
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Kegiatan manusia yang
meningkat dan juga jumlah penduduk yang terus bertambah juga akan memanfaatkan
penggunaan sumber daya alam sebagai sumber energi dan hara yang dapat
mengganggu sistem energi dan sistem hara dalam lingkungan.
Lingkungan juga mempunyai potensi untuk menyembuhkan
kembali sistemnya apabila gangguan tersebut tidak melebihi daya dukung
lingkungan, sedangkan bila terlampaui maka mulai terjadi masalah lingkungan
karena kualitasnya akan menurun bahkan sampai rusak dan tidak dapat diperbaiki
kembali atau lingkungan telah tercemar.
Lingkungan yang tercemar akan mengurangi
kemanfaatannya bagi kehidupan makhluk hidup,
terutama manusia. Untuk itu sumber pencemaran harus dikenali dan kemudian
dikendalikan. Salah satu upaya dalam pengelolaan lingkungan adalah mengatur
beban pencemaran dari sumbernya baik sumber pencemaran udara, air maupun limbah
padat sehingga informasi tentang besarnya beban pencemaran darisetiap sumber
amat berguna dalam upaya pengelolaan lingkungan tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sumber
Daya Alam berdasarkan
sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak
dapat diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui merupakan kekayaan alam yang
dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan. Seperti
Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa
contoh SDA terbaharukan. Meskipun jumlahnya sangat berlimpah di alam,
penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan.
SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena
penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan
secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan
tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang
untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas. Minyak bumi dan gas alam
pada umumnya berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun
lalu, terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan perairan. Perubahan tekanan suhu
panas, selama jutaaan tahun ini kemudian mengubah materi senyawa organik
tersebut menjadi berbagai jenis bahan tambang tersebut.
3.2 Saran
Ekologi
Sumber Daya Alam sangatlah penting
bagi kehidupan makhluk hidup maka dari itu kita
harus bisa menjaga dan melestarikan semaksimal mungkin agar ekologi dan sumber
daya alam tetap terjaga. Kita sebagai penerus bangsa harus sadar akan ekologi
sumber daya alam. Oleh karena itu kita harus bisa memanfaatkan SDA dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan, jangan terlalu berlebihan. Karena kelak
anak cucu kita pasti memerlukan SDA untuk kelangsungan hidupnya.
REFENSI :
Komentar
Posting Komentar